Jumat, 23 Maret 2012

Arya Sengkuni

Mungkin sudah banyak dari kita mendengar tentang tokoh perwayangan yang bernama Sengkuni. Dia mempunyai beberapa nama, seperti : Haryo/Arya Sengkuni, Haryo/Arya Suman, Sangkuni, Suwalaputra dan Trigantalpati. Sengkuni adalah salah satu tokoh perwayangan yang dapat dikatakan 'istimewa'. Namun keistimewaan ini bukan dalam arti positif, namun justru negatif.
Arya sengkuni yang waktu mudanya bernama Trigantalpati adalah putra kedua Prabu Gandara, raja negara Gandaradesa dengan permaisuri Dewi Gandini.
Arya Sengkuni mempunyai tiga orang saudara kandung masing-masing bernama Dewi Gandari, Arya Surabasata dan Arya Gajaksa.
Sengkuni adalah lambang manusia yang penuh kelicikan, kebusukan dan kejahatan. Dia merupakan penggambaran seorang tokoh antagonis sejati. Meskipun sebenarnya dia sangat tangkas, pandai bicara dan banyak akal, namun kelebihannya itu dimanfaatkannya untuk keburukan seperti memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain. Karena sebab itulah, maka semua orang pasti menolak jika dianggap memiliki watak atau sifat seperti Sengkuni.
Kita pun pasti tidak terima jika kita dikatakan sebagai Sengkuni. Tapi tunggu dulu, marilah kita melihat ke dalam diri kita terlebih dahulu. Apakah kita yakin bahwa diri kita benar-benar bebas dari sifat maupun watak buruk Sengkuni? Apakah kita termasuk orang-orang yang munafik dan suka menjilat di hadapan para penguasa? Apakah kita suka merasa dengki dan iri hati atas keberhasilan dan kebahagiaan orang lain? Apakah kita akan melakukan segala cara demi keuntungan diri kita pribadi meskipun untuk itu kita harus mengorbankan orang lain? Apakah kita suka mencari-cari keburukan dan kelemahan orang lain dan menyebarkannya? Jika ternyata "iya" berarti sifat dan watak Sengkuni ada dalam diri kita juga.
Coba kita lihat orang-orang di sekitar kita. Di sana, sangat banyak orang yang berwatak dan bersifat seperti Sengkuni. Sudah menjadi hal biasa jika kita melihat orang-orang yang serakah dan suka mengorbankan orang lain. Sering kita mendengar fitnah disebarkan untuk menjatuhkan orang lain. Banyak hasutan yang pada akhirnya membuat kehidupan orang lain sengsara. Dan banyak juga orang-orang yang karena sedemikian dengkinya menjadi tega 'menghabisi' orang lain. Sudah menjadi hal biasa ketika seseorang begitu penuh ambisi dan menyingkirkan orang-orang yang merintanginya.
Sengkuni hanyalah penggambaran tokoh wayang, tapi watak dan sifatnya sungguhlah nyata dihadapan kita. Dan banyak manusia sekarang adalah “sengkuni modern”, perwujudan nyata dari pewayangan !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar