Sabtu, 24 Maret 2012

Visit to Jogja

Jogjakarta , kota di pinggiran pulau jawa bagian selatan adalah kota tujuan wisata saya beserta rombongan. Bermula dari sekedar bercandaan waktu beberapa bulan yang lalu, akhirnya kami pun memutuskan untuk berkunjung ke kota budaya pertengahan bulan kemarin. Dengan uang/bekal yang pas-pasan kami tetap berangkat, karena rasa ingin yang begitu besar berkunjung ke kota jogja. Memang pada dasarnya kami berniat berpetualang dengan bekal yang pas-pasan tadi, atau istilah kerennya “backpacker_an”.
Berhubung niat kami ingin berpetualang , kami pun mencoba menikmati perjalanan dengan angkutan yang superhemat tapi enjoy. Bukan bis, bukan travel, bukan pula pesawat terbang tapi kami memilih kereta api kelas ekonomi. Dengan cukup 37.000 rupiah saja sudah nyampai di kota jogja dengan waktu tempuh kurang lebih 10jam perjalanan. Kami mengawali perjalanan dari stasiun Tanah Abang dan mengakhirinya di stasiun Lempuyangan di jogja.
Sesampai di jogja pagi hari, kami menghirup udara jogja yang begitu segar sambil sarapan pagi yaitu jalan kaki berkilo-kilo dari stasiun menuju tempat shelter bis jalur tempat kami bermalam. Kami bermalam di rumah salah satu teman dari rombongan kami yang kebetulan punya rumah di pinggiran kota jogja. Hari pertama kami habiskan untuk istirahat.
Malam pertama di jogja ,kami meluncur ke suatu jalan yang mungkin bisa dibilang “icon”jogja yaitu jalan malioboro. Sekedar nongkrong sambil ngopi dan bercandaan di pinggiran jalan, kami mencoba menikmati suasana jogja di malam hari. Asik,enjoy,dan rileks itulah yang kami rasakan waktu itu.
Banyak musisi jalanan menambah hangatnya suasana, dan sebenarnya mereka nggak kalah jago sama musisi-musisi ternama. Karena mungkin nasib mereka saja yang belum beruntung. Tukang becak yang siap mengantarkan dari satu tempat ke tempat lain, tempat pusat oleh-oleh, penginapan dll. Andong-andong berjajar di pinggir jalan siap mengantar berkeliling jogja dengan nikmatnya berkendara di tarik seekor kuda. Dan masih banyak lagi yang bisa kita lihat dan kita nikmati di sana.
Hari kedua kami berkunjung ke salah satu keajaiban dunia yaitu candi Borobudur yang berada di kota Magelang. Candi Borobudur bisa di tempuh dengan waktu kurang lebih satu setengah jam dengan menggunakan angkutan umum karena jarak yang lumayan jauh sekitar 50km dari kota jogja. Takjub kami melihat Borobudur, begitu besarnya dan  indahnya susunan-susunan batu bisa menjadi sebuah candi. Di atas candi kami juga bisa menikmati sepasang gunung kembar yaitu gunung merapi-merbabu. Setelah puas dan waktu yang sudah hampir gelap, kami pun bergegas meninggalkan Borobudur untuk kembali ke penginapan.
Hari  ketiga dengan sangat kecewa kami tidak bisa kami-mana , karena cuaca yang tidak menentu, hujan turun dari pagi sampai malam hari. Tapi kami berusaha positif thinking, mungkin Allah member waktu kami untuk istirahat.
Barulah hari ketiga kami melanjutkan petualangan, kami mengunjungi pantai Parangtritis. Pantai yang katanya indah dengan ombak yang besar, ternyata itu bukanlah sekedar “katanya” tapi emang  beneran indah. Karena cuacanya bagus kami pun berniat menikmati sunset hingga nggak terasa hampir larut. Kami pun kembali dengan menumpang mobil bak terbuka karena sudah tidak ada angkutan lagi.
Hari keempat malamnya, kami berkeliling jogja dengan jalan kaki. Menyusuri jalanan jogja, ke keraton, ke alun-alun, nongkrong-nongkrong sambil ngopi, dan yang pastinya sambil narsis poto-poto. Yaaaah itung-itung buat kenang-kenangan jalan bareng bersama, backpacker_an bersama, susah senang bersama, kelaparan pun bersama.hahahahaha...."sing penting hepi".
Hari kelima saya meninggalkan rombongan di karenakan harus melanjutkan perjalanan sendiri,  “mudik” atau pulang kampung.
Itulah sepenggal cerita saya bersama teman-teman “backpacker_an”di kota Jogjakarta.

Visit to Jogja ,
Thank you..

Jumat, 23 Maret 2012

Arya Sengkuni

Mungkin sudah banyak dari kita mendengar tentang tokoh perwayangan yang bernama Sengkuni. Dia mempunyai beberapa nama, seperti : Haryo/Arya Sengkuni, Haryo/Arya Suman, Sangkuni, Suwalaputra dan Trigantalpati. Sengkuni adalah salah satu tokoh perwayangan yang dapat dikatakan 'istimewa'. Namun keistimewaan ini bukan dalam arti positif, namun justru negatif.
Arya sengkuni yang waktu mudanya bernama Trigantalpati adalah putra kedua Prabu Gandara, raja negara Gandaradesa dengan permaisuri Dewi Gandini.
Arya Sengkuni mempunyai tiga orang saudara kandung masing-masing bernama Dewi Gandari, Arya Surabasata dan Arya Gajaksa.
Sengkuni adalah lambang manusia yang penuh kelicikan, kebusukan dan kejahatan. Dia merupakan penggambaran seorang tokoh antagonis sejati. Meskipun sebenarnya dia sangat tangkas, pandai bicara dan banyak akal, namun kelebihannya itu dimanfaatkannya untuk keburukan seperti memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain. Karena sebab itulah, maka semua orang pasti menolak jika dianggap memiliki watak atau sifat seperti Sengkuni.
Kita pun pasti tidak terima jika kita dikatakan sebagai Sengkuni. Tapi tunggu dulu, marilah kita melihat ke dalam diri kita terlebih dahulu. Apakah kita yakin bahwa diri kita benar-benar bebas dari sifat maupun watak buruk Sengkuni? Apakah kita termasuk orang-orang yang munafik dan suka menjilat di hadapan para penguasa? Apakah kita suka merasa dengki dan iri hati atas keberhasilan dan kebahagiaan orang lain? Apakah kita akan melakukan segala cara demi keuntungan diri kita pribadi meskipun untuk itu kita harus mengorbankan orang lain? Apakah kita suka mencari-cari keburukan dan kelemahan orang lain dan menyebarkannya? Jika ternyata "iya" berarti sifat dan watak Sengkuni ada dalam diri kita juga.
Coba kita lihat orang-orang di sekitar kita. Di sana, sangat banyak orang yang berwatak dan bersifat seperti Sengkuni. Sudah menjadi hal biasa jika kita melihat orang-orang yang serakah dan suka mengorbankan orang lain. Sering kita mendengar fitnah disebarkan untuk menjatuhkan orang lain. Banyak hasutan yang pada akhirnya membuat kehidupan orang lain sengsara. Dan banyak juga orang-orang yang karena sedemikian dengkinya menjadi tega 'menghabisi' orang lain. Sudah menjadi hal biasa ketika seseorang begitu penuh ambisi dan menyingkirkan orang-orang yang merintanginya.
Sengkuni hanyalah penggambaran tokoh wayang, tapi watak dan sifatnya sungguhlah nyata dihadapan kita. Dan banyak manusia sekarang adalah “sengkuni modern”, perwujudan nyata dari pewayangan !!!!

hak-hak WNI

  • 1.       Semua warga Negara berhak mendapatkan perlindungan yang sama di mata hukum, tanpa memandang status social maupun golongan.
  • 2.       Berhak mendapatkan penghidupan yang layak, sebagai contoh semua warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal yang layak. Tidak ada lagi warga yang meminta-minta di lampu merah,ke rumah-rumah,mencuri,merampok dan tidak ada lagi warga Negara yang tidur di kolong jembatan, emperan toko,taman-taman kota dan  pinggiran jalan. Karena pada dasarnya semua fakir miskin dan orang-orang terlantar dipelihara Negara.!!
  • 3.       Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang layak yakni pendidikan wajib 9tahun. Seperti yang di gembar-gemborkan pemerintah bahwa pendidikan GRATIS 9tahun,yang katanya menelan banyak anggaran APBN,  tapi pada fakta masih banyak sekolah yang memungut biaya pendidikan karena berbagai alasan.
  • 4.       Setiap warga Negara berhak memeluk keyakinannya masing-masing dengan perlindungan hukum. Tidak ada kerusuhan yang mengatasnamakan agama.
  • 5.       Semua warga berhak ikut menikmati pembangunan,seperti fasilitas umum, penerangan jalan, aliran listrik dll.
  • 6.       Berhak mengajukan pendapat dalam setiap musyawarah dengan tidak menyinggung perasaan orang lain atau saling menghormati perbedaan pendapat.
  • 7.       Semua warga Negara berhak mendapatkan fasilitas kesehatan TANPA terkecuali, tidak ada lagi istilah “orang miskin dilarang sakit” !!!
  • 8.       Berhak untuk berkumpul dan berserikat, dll.

kewajiban WNI

  • 1.       Semua warga negara Indonesia  tanpa terkecuali, wajib mematuhi aturan hukum dan norma yang berlaku di Indonesia yakni pancasila dan UUD 1945.
  • 2.       Selalu menjunjung tinggi asas kebersamaan dan gotong royong membantu sesama.
  • 3.       Menjunjung tinggi asas musyawarah mufakat dalam menyelesaikan setiap persoalan bersama.
  • 4.        Agar selalu bersatu dengan saling menghormati dan menghargai sesama meskipun berbeda adat, bahasa daerah, agama dan perbedaan pola pikir setiap warga negara dll.
  • 5.       Selalu melestarikan budaya Indonesia.
  • 6.       Ikut membangun Negara dengan berbagai macam cara-cara yang positif.
  • 7.       Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif pula.
  • 8.       Bersama-sama membela tanah air jika mendapat serangan atau gangguan baik intern maupun ekstern.
  • 9.       Menyaring budaya barat yang akan masuk ke Indonesia dengan mengambil hal-hal yang baiknya atau yang tidak bertentangan dengan kepribadian Negara Indonesia.
  • 10.   Menjaga nama baik harkat, martabat, dan harga diri bangsa di hadapan Negara lain.
  • 11.   Menjunjung tinggi HAM.
  • 12.   Taat membayar pajak.