Adanya wacana pemerintah menaikkan harga BBM kemarin,
mendapat banyak tentangan dari banyak kalangan. Ya sebagian anggota dewan, ya
sebagian pengusaha, dan masih banyak lagi dan yang pasti adalah tentangan dari
rakyat kecil yang menjadi mayoritas.
Peristiwa ini sudah pasti menjadi
perhatian mahasiswa yang menjadi penyambung aspirasi rakyat untuk menolak
kenuikan harga BBM. Mahasiswa dari berbagai Universitas, dari berbagai daerah
melakukan aksi demonstrasi dan protes kepada pemerintah. Tidak lain bertujuan
agar pemerintah mengurungkan niat untuk menaikkan harga BBM. Demonstrasi terus
dilakukan sampai puncaknya pada akhir bulan maret kemarin. Hingga akhirnya
pemerintah memutuskan untuk menunda kebijakkan tersebut sampai 6bulan yang akan
datang.
Mungkin pemerintah juga takut akan efek dari demonstrasi
dimana-mana dan terus menerus tanpa henti. Pemerintah harusnya berfikir, mereka
bisa duduk di pemerintahan karena rakyat, tapi kenapa tidak berpihak pada
rakyat ?
Mahasiswa adalah termasuk kalangan intelektual, yang kritis
yang selalu memperhatikan pemerintah, bisa dibilang mahasiswa adalah tim
pengawas Negara selain LSM dan ormas. Indonesia reformasi pada tahun 1998 dan
terbebas dari masa orde baru dengan mundurnya Presiden Soeharto karena kalangan
mahasiswa menduduki gedung DPR. Mahasiswa menuntut Soeharto mundur dari jabatanya. Karena
mendapat desakkan yang begitu kuat akhirnya Soeharto pun mundur. Harusnya pemerintah
sekarang belajar dari pengalaman silam.
Indonesia adalah Negara demokrasi, yang
sudah SEHARUSNYA berpihak kepada rakyat.
Kenapa harus ada dulu demonstrasi besar-besaran, harus ada korban,
baru pemerintah mau melihat dan mendengar ???
Apa mahasiswa harus menduduki gedung DPR lagi ???
Hmmm….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar